MENGUMPAT DENGAN KATA KOTOR
MENGUMPAT DENGAN KATA KOTOR
Kalau dalam keadaan emosi, marah, dan tak sabar, sebagian ada orang yang tak tahan sehingga mengumpat dengan kata-kata kasar seperti ta*, anj*ng dan kata jorok (kotor) lainnya.
Yang jelas suka mengumpat bukanlah sifat orang beriman.
Karena orang beriman selalu menjaga lisannya dan diperintahkan berkata yang baik. Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda
“Barang siapa beriman kepada Alllh dan hari akhir, maka berkatalah yang baik dan jika tidak maka diamlah.”
(HR. Bukhari-Muslim)
Sifat orang beriman pula tidaklah mengumpat dengan perkataan dan tingkah laku. "Seorang mukmin bukanlah orang yang suka mencela, melaknat, ngomong kotor dan bicara jorok."
(HR. Turmudzi & Ibnu Hibban).
Ancaman bagi mereka yang mencela seperti itu jelas sekali dalam ayat berikut,
“Kecelakaanlah bagi setiap pengumpat lagi pencela” (QS. Al Humazah: 1)
Ayat ini adalah ancaman bagi orang yang mencela yang lain dengan perbuatan dan mengumpat dengan ucapan. Hamaz adalah mencela dan mengumpat orang lain dengan isyarat dan perbuatan. Sedangkan lamaz adalah mencela orang lain dengan ucapan. Ancaman wail dalam ayat di atas adalah ancaman berat. Salah satu tafsiran menyatakan wail adalah lembah di neraka.
Juga di antara orang yang tidak boleh diikuti adalah orang yang banyak mengumpat dengan kata-kata kotor seperti ‘ta*’ dan ‘anj*ng’ sebagaimana disebutkan dalam ayat,
“Yang banyak mencela, yang kian ke mari menghambur fitnah.” (QS. Al Qalam: 11).
Kalau kita beriman, maka haruslah menjaga lisan agar keluar kata-kata yang bersih. Rasululloh shallallahu ‘alaihi wa sallam juga bersabda,
"Orang yang beriman itu seperti lebah, dia tidak makan kecuali yang baik, dan tidak mengeluarkan sesuatu kecuali yang baik."
(HR. Ibnu Hibban)
Robbana Taqobbal Minna.
Ya Alloh terimalah dari kami (amalan kami), aamiin.
Semoga Bermanfaat.
Komentar
Posting Komentar