Zidane pelatih hebat dan terbaik yg rendah hati

Zinedine Zidane, Pelatih Terhebat Yang Rendah Hati dan Rajin Puasa

Zinedine Zidane kembali membuktikan kehebatannya sebagai seorang pelatih usai berhasil membawa Real Madrid mempertahankan gelar juara Liga Champions di Millennium Stadium, Cardiff, Minggu (4/6/2017).

Meski kariernya tergolong hebat, pria yang akrab disapa Zizou ini tetap memiliki karakter rendah hati. Ditengah banjirnya pujian dari berbagai belahan dunia, ia tetap enggan menyebut dirinya sebagai pelatih terhebat di dunia.

"Saya bukan pelatih terbaik di dunia. Tentu, saya akan tetap di sini, kami sudah memikirkan musim depan, namun sekarang kami akan menikmati momen ini," ujar Zidane kepada Antenna 3 usai final kemarin, seperti dikutip dari manado.tribunnews (4/6/2017).

Kini, ketika menjadi pelatih, Zinedine Zidane berhasil melakukan apa yang belum pernah dilakukan oleh seorang pelatih di era Liga Champions. Zidane jadi pelatih pertama yang mampu mengantarkan sebuah klub menjuarai Liga Champions dua musim beruntun.

Sejak kompetisi ini berganti format menjadi Liga Champions, belum ada satu pelatih pun yang mampu membawa klub asuhannya mempertahankan gelar juara. Pelatih terakhir yang mampu melakukan ini adalah Arrigo Sachi saat mengantarkan AC Milan menjuarai Piala Champions pada 1989 dan 1990, kala itu masih menggunakan format Piala Champions.

Sebagai seorang Muslim berdarah Al Jazair, Zidane juga dikenal sebagai sosok yang taat beribadah. Sejak bermain di berbagai liga dunia, Zizou tetap menjalankan ibadah puasa di bulan Ramadhan, meskipun saat itu serangkaian pertandingan harus dijalaninya.

Liga Champions 2016/17 merupakan persembahan kedua Zidane untuk Los Blancos pada musim ini. Sebelumnya ia juga telah mempersembahkan gelar juara LaLiga beberapa waktu alu dengan memenangkan persaingan dengan Barcelona pada jornada terakhir.

"Saya merasa sangat senang. Ini sungguh musim yang spektakuler. Kami menjuarai liga di hari terakhir. Sangat sulit mencapai final Liga Champions dua tahun beruntun, namun kami mampu melakukannya," tutur mantan pemain Juventus ini.

Zidane mengawali kehidupan keduanya di dunia sepak bola pada November 2010 setelah ia memutuskan untuk mengakhiri kariernya sebagai pesepakbola pasca Piala Dunia 2006, sebagai penasihat tim utama Real Madrid. Sebagai bagian dari pekerjaannya, Zidane bisa bepergian dengan tim utama dan berpartisipasi pada persiapan pertandingan, sesi latihan, serta rapat dengan pelatih kepala.

Kemudian Zidane terlibat lebih jauh lagi dalam urusan teknis sejak ditunjuk sebagai asisten Carlo Ancelotti di Real Madrid pada 2013. Sebagai asisten pelatih, Zidane turut serta mengantarkan Los Blancos menjuarai gelar La Decima pada tahun 2014.

Hanya setahun menjadi asisten Ancelotti, Zizou mulai menapaki langkah pertamanya sebagai pelatih kepala. Zizou ditunjuk menjadi pelatih Real Madrid Castillas, tim B Real Madrid.

Zidane memimpin Real Madrid Castilla dalam 57 pertandingan. Di bawah arahan Zidane, Real Madrid Castilla meraih 26 kemenangan dan 14 kekalahan. Persentase kemenangan Zidane sebenarnya tidak terlalu mentereng kala itu, yakni hanya 45,61 persen.

Meski demikian, hal tersebut tidak menyurutkan kepercayaan Real Madrid kepada Zidane. Pada 4 Januari 2016, Real Madrid memecat Rafael Benitez. Pada hari yang bersamaan, Real Madrid mengumumkan penunjukan Zidane sebagai pengganti Benitez.

Tak butuh waktu lama bagi pelatih asal Prancis ini untuk menjawab kepercayaan Real Madrid. Pada tahun pertamanya, Zizou sudah berhasil menambah tiga piala di lemari trofi Los Blancos. yakni dengan membawa Real Madrid menjuarai Liga Champions, Piala Super Eropa, dan Piala Dunia Antarklub.

"Saya sangat senang dan bersyukur pada klub hebat ini karena memberikan saya kesempatan untuk melatih pemain-pemain hebat ini. Saya sangat senang, saya nyaris merasa seperti menari, dan saya berutang perasaan itu kepada klub ini. Saya menyebut diri saya sebagai orang rumah di sini, ini klub yang saya cintai," ungkap Zidane kepada UEFA.com.

Saat melakukan selebrasi di atas lapangan, Zidane berbagi suka cita itu bersama keluarganya. Istrinya, Veronique Fernandez dan tiga dari empat putranya turut berpesta bersama Zidane. Keluarga Zidane juga sempat berfoto bersama sambil memegang piala Liga Champions.

"Belum pernah ada yang melakukannya dan kami mampu, jadi Anda bisa bilang hari ini adalah hari yang sangat bersejarah bagi semua pendukung Madrid, untuk diri saya, untuk keluarga besar Madrid," tegas Zidane.

Amalan Mata Bathin Untuk melihat Hal Ghoib

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Hukum sebenarnya tentang isbal